Resep Ayam Pongteh khas China ~ Keluarga mama saya adalah keturunan Peranakan. Peranakan (diambil
dari Wikipedia) adalah istilah yang digunakan untuk keturunan imigran
Cina akhir abad ke-15 dan abad ke-16 ke wilayah Nusantara selama masa
kolonial. Biasanya para imigran ini kaum pria, tidak membawa istri atau
datang sendirian sehingga terjadilah pernikahan campuran. Keturunan
mereka disebut sebagai nyonya untuk para wanita dan baba untuk
pria.Sementara, istilah peranakan yang paling umum digunakan di antara
etnis Tionghoa untuk orang-orang keturunan Cina juga dikenal sebagai
Selat Cina (dinamai Straits Settlements). Ada juga masyarakat peranakan
yang jumlahnya relatif lebih sedikit seperti India Peranakan Hindu
(Chitty), Muslim India Peranakan (Jawi Pekan), dan Eurasia Peranakan
(yang kebanyakan menganut agama Katolik atau Kristen).Hanya setelah saya
beranjak dewasa, saya baru benar-benar menyadari mengenai hal ini.
Teringat bagaimana mama cerita nenek beliau selalu memakai kebaya encim
dan senang nyirih. Saya melihat foto-foto ibunya mama (nenek saya) yang
juga berkebaya encim. Lalu teringat juga tantenya mama yang masih hidup
sampai saya duduk di sekolah menengah pertama dan beliau juga seringnya
memakai kebaya encim.Lalu saya juga baru sadar ternyata saya ini
dikelilingi oleh peranakan ketika (lagi-lagi) usia saya sudah dewasa.
Teman baik saya, dari pihak papanya, adalah keturunan peranakan. Dulu,
saya suka main ke rumah neneknya bersama temannya untuk mengambil buah
asam jawa. Kadang, kalau pohon jengkol di rumah neneknya berbuah, saya
juga dibagi satu plastik kresek penuh.Rumah neneknya amat sangat luas,
halamannya sekitar dua hektar. Seringnya ketika kami datang, nenek teman
saya sedang sibuk menyirih. Meja makan mereka panjang sekali. Saya
senang sekali menyaksikan tantenya teman saya dan neneknya masak di
dapur menggunakan kayu bakar.Salah satu menu peranakan adalah ayam
pongteh, resep ayam ala peranakan Malaysia. Ayam pongteh ada dua versi.
Versi kehitaman seperti yang saya masak berasal dari Melaka. Sedangkan
yang putih itu versi Penang. Warna hitam dikarenakan penggunakan kecap
manis dan gula melaka/gula jawa. Ayam pongteh sudah jelas termasuk
masakan fusion. Penggunaan cabe hijau adalah pengaruh Melayu. Sedangkan
bahan dasar masakan ini sendiri adalah masakan Cina.Bahan ayam bisa
diganti dengan babi. Bumbu masakan ini tidak beda jauh dengan memasak
babi chin yang sering dimasak oleh mama saya jaman dahulu ketika beliau
mempersiapkan acara sembahyang untuk para leluhur. Penampilannya juga
mirip dengan semur.Untuk masakan ayam pongteh, ayam yang digunakan
biasanya ayam utuh dipotong menjadi delapan atau 10 bagian. Tapi, agar
anggota-anggota keluarga tidak repot memakannya, saya membeli bagian
paha ayam dan bagian tulang serta kulitnya dibuang. Kentang yang
digunakan sebaiknya menggunakan kentang jenis Yukon atau Red
dibandingkan dengan jenis Russet.Ada keluarga yang mencampur ayam/babi
pongteh dengan jamur kering Cina/Jepang. Penggunaan jamur segar
sebaiknya dihindari karena rasanya akan berbeda. Ada pula yang
menggunakan rebung atau keduanya, jamur dan rebung.Cabe hijau yang
digunakan bisa dimasak terlebih dahulu setelah dipotong. Namun, bisa
juga cabe hijau cukup dipatahkan ketika mereka menyantap masakan ini
dengan nasi seperti makan gorengan dengan cabe rawit segar. Masakan ini
akan lebih terasa enak jika diinapkan semalam.
Bahan:
- 1/2 kg paha ayam, buang tulangnya dan potong-potong dengan ukuran sesuka hati.
- 3 buah kentang, kupas kulitnya dan potong-potong dadu dengan ukuran sesuka hati. Rendam dalam air.
- 5 jamur kering Shitake ukuran besar, rendam dalam
air panas sampai mengembang dan lunak. Peras airnya. Potong-potong
menjadi 3-4 bagian.
- 1 1/2 sdm tauco atau miso bean paste. (rasa tauco yang berwarna gelap biasanya lebih kuat daripada yang berwarna kuning terang)
- 6 butir bawang merah. Kupas dan parut.
- 2 siung bawang putih. Kupas dan parut.
- Air secukupnya
- Gula merah (kalau tidak ada, gula pasir juga boleh)
- 3 sdm kecap manis
- 6 buah cabe hijau
- Merica bubuk secukupnya.
- 3 sdm minyak goreng untuk menumis
- 1 cangkir air matang
Cara Membuat:
- Tumis bawang merah dan bawang putih sampai harum.
- Masukan tauco dan kecap manis.
- Masukkan ayam/babi, kentang dan jamur. Aduk-aduk sampai ayam berubah warna.
- Masukkan air dan kecilkan api.
- Biarkan sampai kentang dan ayam benar-benar empuk dan bumbu menyerap.
- Jika perlu menambahkan air, tambahkan air sedikit.
- Biarkan sampai airnya menyusut.
- Siap dihidangkan dengan nasi panas.